Rabu, 05 Desember 2018

Fakta Unik Pernikahan Kakek 84 Tahun Dengan Wanita 48 Tahun


Fakta Unik Pernikahan Kakek 84 Tahun Dengan Wanita 48 Tahun

Kumpulan Berita Unik - Selesai di ramaikan oleh pernikahan elegan Crazy Rich Surabaya Jusup Maruta Cayadi serta Clarissa Wang, sekarang pernikahan Suryo Hadiwinoto, pria berumur 84 tahun, dengan Lily Budirahardjo (48) jadi pembicaraan warganet di sosial media. Pernikahan pasangan beda umur itu berjalan cukuplah elegan di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (2/12). Suryo Hadiwinoto serta Llily Budirahardjo jadi viral karena umur kedua-duanya terpaut umur 36 tahun.

Suryo Hadiwinoto serta Lily Budirahardjo lakukan pemberkatan nikah di Garuda Room, Gumaya Tower Hotel. Sesudah lakukan prosesi pemberkatan, ke-2 mempelai mengadakan resepsi pernikahan di North Ballroom, di hotel yang sama. Kedua-duanya tampak bergandengan tangan erat waktu masuk ballroom resepsi, disertai dengan tepok tangan beberapa tamu undangan.

Sang mempelai wanita kenakan gaun berwarna pastel serta memegang buket bunga. Sedang, sang pria tampil rapi dengan jas hitam serta bunga di sakunya. Kedua-duanya masuk ballroom hotel dengan perlahan sekalian tunjukkan senyum bahagianya. Prosesi pernikahan ke-2 mempelai ini diberikan oleh account Facebook Pheng You. Dalam account facebooknya, dia mengupload video pernikahan, photo dan undangan pernikahan ke-2 mempelai.

Suryo Hadiwinoto sendiri adalah komisaris perusahaan Jamu Cap Jago, salah satunya perusahaan jamu terpenting di Indonesia. Perusahaan jamu ini adalah salah satunya perusahaan jamu yang paling tua di Indonesia. Jamu Cap Jago bernaung dalam PT Industri Jamu Cap Jago yang kantor pusatnya ada di Semarang, Jawa Tengah.

Sekitar lebih dari 138 jamu sudah di produksi oleh perusahaan yang satu ini. Bahkan juga, keberhasilan perusahaan jamu ini diperlihatkan dengan mengekspor produknya ke beberapa negara lainnya seperti Malaysia, Singapura sampai Kanada.

Suryo Hadiwinoto adalah pemimpin generasi ke-3 dari perusahaan jamu yang dibangun semenjak 1918 itu. Sekarang ini, kepemimpinan Jamu Cap Jago telah dilimpahkan ke generasi keempatnya. Sebelum menjabat komisaris, Suryo Hadiwinoto sudah aktif dalam organisasi entrepreneur jamu di Jawa Tengah.

Lily Budihardjo, sang mempelai wanita juga tidak asing kembali dengan perusahaan Jamu Cap Jago. Dianya sempat menjabat menjadi sekretaris Presiden Komisaris PT Jamu Jago, yang masih tetap kerabat dari Suryo Hadiwinoto, yaitu Jaya Suprana.

Senin, 03 Desember 2018

5 Suku Teraneh Yang Pernah Ada Di Bumi


5 Suku Teraneh Yang Pernah Ada Di Bumi

Kumpulan Berita Unik - Tidak semua kehadiran makhluk aneh cuma ada di cerita-cerita dongeng serta legenda saja. Beberapa suku aneh yang hidup beberapa ribu tahun kemarin sudah sempat jadi pembicaraan hangat di antara beberapa penjelajah jaman dahulu, serta mereka meyakini akan kehadiran suku-suku ini. Saat beberapa ilmuwan pertama berusaha untuk mengidentifikasi tiap-tiap suku serta makhluk hidup yang berada di muka Bumi, mereka menulis banyak hal aneh yang didapati. Beberapa salah satunya yakni terdapatnya suku-suku manusia tiada kepala, berkepala binatang, atau memiliki kaki terbalik. Riwayat belum pernah menjelaskan bila suku-suku ini ada, akan tetapi, saat itu, beberapa orang bersikukuh bila mereka sudah lihat kehadiran suku-suku ini. Yang menariknya, narasi mengenai suku-suku ini bukan sekedar datang dari satu orang saja. Mungkin bisa disebutkan narasi ini cuma mengada-ada oleh segelintir ilmuwan serta penjelajah saat itu, tapi perihal ini begitu menarik mengulas mengenai bagaimana kehidupan suku-suku aneh ini di kondisi dunia yang berlainan pada jaman dahulu.

Berikut ini adalah 5 suku teraneh yang pernah ada di bumi


1. Suku Blemmyes 


Dibagian timur Libya, pada era ke-5 Sebelum Masehi, ada satu suku yang menempati daerah itu. Suku ini terbagi dalam pria yang tidak mempunyai kepala, uniknya, muka mereka terdapat dibagian dada mereka. Sekurang-kurangnya, itu yang diklaim oleh penulis Yunani Herodotus. Dalam tulisannya itu, Herodotus mengaku tidak lihat dengan cara langsung dengan mata kepalanya, dia cuma mencuplik apakah yang disebutkan beberapa orang Libya mengenai kehadiran suku Blemmyes. Faktanya, beberapa orang yang lain yang memberikan laporan penampakan suku ini saat lebih dari 2000 tahun. Sesudah tulisan Herodotus muncul, 400 tahun lalu, penulis Romawi Pliny the Elder bersikukuh jika kehadiran suku Blemmys riil. Dia menamai suku ini Belmmyae serta menjelaskan jika mereka ialah suku nomaden yang datang dari Ethiopia. Mereka termasuk juga suku yang liar serta beresiko.

Laporan mengenai kehadiran suku ini selalu banyak yang datang. Pada tahun 1211 Masehi, seseorang penjelajah bernama Fermes mengaku jika dia temukan suku pria tiada kepala yang mempunyai mata serta mulut di dada mereka. Teman dekat anehdidunia.com Fermes menjelaskan hal sama seperti yang ditulis Herodotus serta Pliny the Elder berkaitan dengan beberapa ciri suku ini. Penambahan info yang dikasihkan oleh Fermes yakni anggota suku ini mempunyai tinggi seputar 3,6 mtr.. Fermes bukan orang paling akhir yang mengulas mengenai suku Blemmyes, lebih dari 100 tahun lalu, John Mandeville mengakui sudah lihat suku Blemmyes. Dari tiap-tiap laporan yang ada, disangka mereka tidak lakukan hubungan dengan suku ini, serta cuma tahu rumor dari narasi beberapa orang seputar. Sesudah beberapa era ke depan, laporan mengenai kehadiran suku ini mulai menghilang, hingga kemudian pada era ke-17, Sir Walter Raleigh, memberikan laporan kembali mengenai kehadiran suku ini, serta dia yakini jika mereka riil.

2. Suku Calystrii 


Seseorang dokter Yunani bernama Ctesias pergi ke India pada era ke-5 Sebelum Masehi untuk mengeksplor daerah itu. Sepulangnya dari perjalanannya, dia mempunyai beberapa narasi hilang ingatan pada apakah yang ditemuinya disana. Saat ada di daerah pegunungan, dia menjelaskan ada suku dengan bentuk badan aneh yang menempati lokasi itu, suku ini dimaksud Calystrii, mereka mempunyai tubuh manusia akan tetapi berkepala anjing. Ctesias melaporkaan jika suku ini tidak bicara bahasa apa pun, mereka berkomunikasi cukup dengan menggonggong, hingga saat berjumpa dengan orang India, mereka memakai isyarat serta menggonggong. Jumlahnya suku ini juga banyak, Ctesias menebak jumlahnya suku Calystrii ada 120 ribu yang tinggal di pegunungan India. Laporan mengenai kehadiran suku ini bukan sekedar datang dari Ctesias seseorang diri, banyak yang memberi dukungan kehadiran suku Calystrii.

Seputar 200 tahun lalu, seseorang pria bernama Megasthenes yang dari Yunani ikuti jejak Ctesias ke India serta sesudah kembali, dia ikut memberikan laporan hal sama, suku Calystrii betul-betul riil. Ia bersikukuh sudah lihat mereka dengn mata kepalanya sendiri. Bukan sekedar itu, tulisan beberapa penulis Dinasti Tang dari China ikut mengaku jika pria berkepala anjing itu ada di seputar daerah Tibet serta mereka mengatakan Supana. Teman dekat anehdidunia.com beratus-ratus tahun lalu, seseorang pelaut serta penjelajak populer, Marco Polo, ikut mengaku perihal yang sama. Dia berjumpa orang yang memiliki beberapa ciri yang sama juga dengan suku Calystrii dalam suatu pulau bernama Angamanain serta dia jamin suku ini betul-betul ada serta betul-betul mempunyai kepala seperti anjing.

3. Suku Sciopodes 


Ctesias bukan sekedar lihat suku berkepala anjing di India, dia ikut mengakui sudah berjumpa dengan sekumpulan orang yang mempunyai tampilan yang begitu aneh. Beberapa orang dari suku ini cuma tumbuh dengan satu kaki saja, akan tetapi kaki yang dipunyai mereka ini memiliki ukuran yang besar sekali, dapat disebut kaki raksasa. Teman dekat anehdidunia.com suku ini diberi nama suku Sciopodes oleh Ctesias. Sesudah memerhatikan kegiatan yang dikerjakan oleh suku Sciopodes, Ctesias menulis dalam laporannya, saat melawan cuaca panas, suku ini akan berbaring telentang serta memakai kaki raksasa mereka menjadi payung membuat perlindungan diri mereka dari panasnya cahaya matahari. Diluar itu, mereka terkadang lakukan berkeliling-keliling daerah pegunungan dengan melompat-lompat, serta mereka mengerjakannya dengan begitu baik. Bahkan juga lompatan mereka termasuk sangatlah tinggi, terkadang bila telah kecapain, mereka akan lari dengan kaki mereka itu.

Perihal ini terdengar cukuplah aneh, tapi beberapa orang yang dengar laporan Ctesias betul-betul memandang kehadiran suku Sciopodes saat 2000 tahun lamanya. Seseorang uskup agung bernama Isidore dari Seville, dalam tulisannya ikut bersikukuh jika kehadiran suku ini betul-betul serta membuat bestiaries, satu peta yang memvisualisasikan kehadiran suku Sciopodes di India dengan denah-denah yang tunjukkan di mana tempat mereka tinggal. Bahkan juga seseorang filsuf Romawi, St. Augustine menulis satu homonim mengenai suku Sciopodes, dia menulis jika mereka (suku Sciopodes) ialah keturunan dari Adam serta mesti dipandang seperti manusia.

4. Suku Abarimon 


Saat Alexander the Great lakukan perjalanan ke timur, dia memakai layanan seseorang pria bernama Baiton menjadi pengintai sekaligus juga pengamat jalan serta lihat apakah yang berada di dalam India. Baiton juga lalu lakukan perjalanannya terlebih dulu untuk lihat kondisi jalan yang akan dilewati oleh Alexander the Great di selama jalan India. Baiton diakui sudah sukses meniti jalan sampai ke Himalaya, serta temukan suku aneh yang menempati tempat itu, suku ini diberi nama Abarimon. Menurut Baiton, suku Abarimon mempunyai kaki yang terbalik, kaki mereka menghadap mengarah belakang, hal tersebut bukan satu kecacatan, sebab suku Abarimon bisa lari dengan cukuplah cepat serta lakukan perburuan pada binatang liar dengan kondisi kaki mereka yang semacam itu.

Baiton merencanakan untuk membawa salah satunya anggota suku Abarimon ke Yunani, tapi suku Abarimon mempunyai paru-paru yang berperan cuma untuk iklim dingin saja. Saat Baiton coba membawa mereka keluar dari pegunungan Himalaya, mereka mulai tersedak oleh hawa tebal dibawah pegunungan. Pasti ini jadi fakta yang cukuplah logis kenapa mereka tidak hidup di daerah dataran rendah. Tidak hanya Baiton, penjelajah asal Yunani Kuno, Megasthenes ikut mengaku sudah lihat suku ini saat lakukan perjalanan melalui India. Dia menjelaskan jika suku ini lebih senang dimaksud Nulus, diluar itu, Megasthenes memberikan jika suku ini memiliki delapan jari pada tiap-tiap kaki mereka.

5. Suku Makylhes 


Di Ethiopia, ada satu suku yang dimaksud Makylhes, menurut orang Yunani serta Romawi, tiap-tiap anggota suku Makylhes ialah seseorang hermafrodit, mempunyai 2 organ kelamin yang berperan penuh, seperti yang ada pada hewan serta tumbuhan. Perihal ini pertama-tama dilaporkan oleh beberapa orang Romawi, akan tetapi orang Romawi tidak lakukan penilaian yang dalam mengenai suku ini. Orang Yunani lah yang pertama lakukan kontak dengan suku Makylhes, nyatanya suku ini betul-betul hermafrodit, yang memperbedakan pada pria serta wanita hanya tampilan fisik serta payudara yang muncul. Saat Herodotus menulis mengenai suku ini, dia menjelaskan jika suku ini menyembah seseorang dewa perang wanita serta merayakannya dengan memerintah beberapa wanita bertanding dengan memakai batu serta tongkat.

Keterangan mengenai kelamin ganda yang dipunyai suku ini tidak diterangkan oleh Herodotus, tapi Aristoteles lah yang lalu mengaku jika beberapa wanita suku Makylhes mempunyai satu payudara yang tumbuh disamping kanan badan mereka. Teman dekat anehdidunia.com penulis Romawi Calliphanes yang lalu menjelaskan jika semua suku ini ialah hermafrodit, dia ikut mengatakan jika ke-2 organ kelamin yang dipunyai suku ini bisa kerja seperti organ kelamin biasanya. Dalam tulisannya, Calliphanes mengatakan jika mereka bereproduksi dengan menjadikan satu 2 type kelamin dalam individu yang sama serta dengan bergantian lakukan manfaat semasing kelamin.

5 Perangkat Yang Konon Diciptakan Oleh Iblis


5 Perangkat Yang Konon Diciptakan Oleh Iblis

Kumpulan Berita Unik - Dalam melakukan kehidupan keseharian, tentu saja kita banyak memakai perangkat-perangkat untuk memberi dukungan kegiatan kita supaya masih berjalan mulus seperti terdapatnya. Akan tetapi, tahukah kalian bila beberapa perangkat-perangkat yang diakui datang dari iblis ? dalam kata lainnya iblislah yang membuat perangkat-perangkat itu. Dengan beberapa sanggahan berbentuk tulisan serta buku yang mengatakan hal itu, dan dampak negatif yang muncul karena terdapatnya pemakaian perangkat-perangkat ini, tidak heran bila beberapa orang menyebutkan perangkat-perangkat ini datang dari iblis.

Berikut ini 5 Perangkat Yang Konon Diciptakan Oleh Iblis:


1. Garpu 


Alat ini seringkali kita temui keseharian, terpenting saat makan, entahlah itu di restoran ataupun di dalam rumah. Pemakaian garpu telah dipakai semenjak jaman Yunani Kuno, penduduk jaman itu memakai garpu untuk memahat serta memotong daging. Sampai era ke-7, pemakaian garpu yang tampil di Timur Tengah mulai dipakai menjadi alat makan. Teman dekat anehdidunia.com saat Doge Venesia menikah dengan putri Bizantium pada era ke-11, si putri yang waktu itu memakai garpu emas menjadi alat makan memunculkan keraguan oleh masyarakat Italia yang waktu itu masih tetap asing dengan satu garpu. Dalam buku riwayat mengenai perlengkapan makan yang berjudul Feeding Desire, menjelaskan "makanan ialah anugerah dari Tuhan, serta memakai alat makan bikinan untuk mengangkat makanan ke mulut mengisyaratkan jika anugerah dari Tuhan itu (makanan) tidak wajar disentuh oleh tangan manusia". Sesudah putri Bizantium wafat sebab wabah penyakit, banyak masyarakat yang berfikir itu ialah hukuman Tuhan atas dianya sebab memakai garpu.

Tidak hanya keraguan itu, mereka ikut lihat terdapatnya keserupaan garpu dengan tongkat punya Iblis yang dipinjam oleh dewa-dewi Yunani serta Romawi. Teori ini masih bertahan di pikiran masyarakat Eropa sampai beberapa era, mereka masih tidak mau memakai garpu karenanya ialah simbol iblis, bahkan juga dalam beberapa masalah, bila didapati seorang yang memakai garpu, jadi dia akan diduga oleh beberapa orang dalam tempo yang lama. Orang pertama yang memakai garpu di Inggris, Thomas Coryat, diejek serta dijauhi sebab dia memakai garpu menjadi alat membantu makan dengan fakta kebersihan. Thomas malah dijuluki "Furcifer", satu neologisme latin yang bermakna "pembawa garpu" serta lebih terdengar serupa dalam kata "Lucifer".

2. Telephone 


Penulis populer Amerika era ke-19, Ambrose Bierce, sempat mendeskripsikan telephone menjadi satu penemuan iblis untuk menghalangi keberuntungan seorang. Mungkin pengakuan Ambrose itu ialah bentuk satu sindiran pada beberapa pihak spesifik, tetapi masih saja banyak yang memandang jika telephone disangka datang dari iblis. Saat telephone pertama-tama dikenalkan di Swedia, beberapa orang pedesaan yang cemas jika barang itu datang dari roh jahat sebab kabel telephone yang disangka berperan menjadi penyalur kilat atau listrik yang bisa membunuh seorang saat memakainya, beberapa Pendeta dalam tempat itu juga mencela telephone menjadi alat bikinan iblis. Grup Amish serta Mennonites yang tinggal di Amerika ikut mempunyai pandangan yang sama pada telephone saat pertama-tama dikenalkan. Mereka memandang jika pemakaian telephone bisa memengaruhi munculnya dampak yang jelek di luar grup seperti style baju, bahasa, kebiasaan serta moralitas. Pemakaian telephone dipandang seperti intimidasi pada komunikasi penduduk yang nanti akan mengacaukan tatanan sosial dalam kehidupan.

Jurnalis Ethiopia populer, Paulos Gno Gno ikut menulis mengenai awalannya pengenalan telephone di istana Kaisar Menelik. Telephone pertama-tama di pasang di istana Menelik pada tahun 1889 serta awalilah muncul berita mengenai ketidaksenangan pada tehnologi baru itu. 8 perwakilan dari penduduk yang waktu itu diwakili oleh beberapa pendeta menjumpai kaisar Menelik serta menyarankan pada kaisar jika telephone itu ialah karya iblis serta mesti dihancurkan di muka khalayak ramai. Teman dekat anehdidunia.com Menelik lalu memberitahu beberapa delegasi jika apakah yang disebutkan beberapa pendeta dipandang resmi serta memberitahu pada beberapa bangsawan dan patriark mengenai kecemasan itu. Kaisar menjelaskan jika telephone tidak dihilangkan, jadi dia akan tinggalkan iman ortodoksnya, beberapa bangsawan serta patriark dan delegasi yang dengar hal tersebut juga lalu menentramkan beberapa pendeta serta meminta pada kaisar supaya tidak tinggalkan iman ortodoksnya.

3. Dadu 


Mungkin tidaklah terlalu mengagetkan jika perjudian diangggap menjadi dosa besar pada Era Pertengahan, sebab memakai dadu yang dipandang seperti penghujatan agama serta penyembahan berhala. Bahkan juga beberapa penjudi pada jaman itu berdoa pada Decius, dewa dadu, untuk minta kemenangan. Menurut penulis Bernadette Paton, beberapa biarawan di Siena yakin jika pemakaian dadu ialah bentuk penyembahn setan serta penjudi lebih meyakini dadu dibanding Tuhan. John Mirk, seseorang kritikus dari Inggris pada era ke-14 ikut sepakat dengan pengakuan itu, dia memiliki pendapat jika saat beberapa penjudi melemparkan dadu ke meja judi, saat yang sama mereka sudah melemparkan jiwanya pada iblis. Meja judi dilukiskan menjadi altar penyembahan pada iblis serta membuat beberapa penjudi memberi semua harta keuntungan pribadinya untuk diserahkan pada iblis.

Seseorang pendeta besar dari Dominikan, Gabriel de Barletta ikut mengatakan gagasannya pada dadu yang disebut benda ciptaan iblis, dia berasumsi jika iblis ingin menyaingi Tuhan dalam penciptaan. Tuhan membuat 21 huruf abjad, sedang iblis membuat dadu dengan tempatkan 21 point dalam keseluruhan bagian dadu. Bahkan juga, ada puisi kuno dari Prancis pada era ke-13 yang berjudul "Du Jeu de Dez" yang mengaku jika iblis memberikan keyakinan seseorang senator Romawi untuk membuat satu dadu. Teman dekat anehdidunia.com Dadu melambangkan kejatuhan, serta tiap-tiap bagian dadu mewakili bentuk penghinaan pada komponen suci Tuhan. Angka satu untuk mencela Tuhan, angka dua untuk menghin Tuhan serta Maria, angka tiga untuk penolakan pada Tritunggal, angka empat untuk mencela beberapa pendeta, angka lima pelecehan pada Salib, serta angka enam melambangkan kedengkian pada 6 hari Penciptaan.

4. Alat Musik 


Ada keyakinan umum dalam kebiasaan Islam jika instrumen musik dibuat oleh Setan sebab dia cemburu pada nada nyanyian nabi Da'ud. Ada pula yang berasumsi jika Tubal, keturunan Kain, yang membuat kecapi, rebana serta seruling. Kebiasaan Suriah mengatakan jika instumen yang dibuat oleh keturunan Kain dibikin untuk rayakan kematian Abel. Sesaat umat Islam yang lain mengaku jika tidak ada larangan pemakaian alat musik dengan cara langsung dalam Al Quran atau hadis serta hal tersebut bisa dikerjakan untuk menyembah Tuhan, hingga tidak termasuk suatu yang haram. Akan tetapi, di sejumlah sekolah Islam, musik dipercaya mengakibatkan bisul, diabetes serta kegilaan yang bisa perlambat perkembangan spiritual serta etis masyarakata. Bani Umayyad Umar ibn Adul-Azzeez sempat mengatakan lewat tulisannya, jika instrumen musik hadir dari satan serta itu jadi murka Allah, sebab musik yang dimainkan bisa menumbuhkan kemunafikan di hati layakny air yang membuat tanaman masih tumbuh.

Sedang kebiasaan dalam agama Kristen memvisualisasikan jika satan ialah seseorang musisi, berdasar pada ayat-ayat Alkitab dari kitab Yehezkiel yang mengatakan jika satan ialah kerub yang bertanggungjawab aatas musik di Surga sebelum dia dijatuhkan ke Neraka, serta memandang jika satan bisa masuk ke jiwa beberapa orang, memengaruhi pikiran mereka lewat musik yang ada dalam dunia. Bahkan juga, kelompok-kelompok ada yang memandang jika kemampuan instrumen musik perkusi serta yang ditiup seperti seruling datang dari satan. Sebetulnya interpretasi ini cukup spekulatif sebab ada banyak rujukan lainnya dalam Kitab Suci yang menjelaskan jika alat musik ini pula dipakai di Surga, serta belum juga jelas apakah pekerjaan satan sebelum dia dijatuhkan ke Bumi.

5. Teater 


Pada tahun 1632, seseorang puritan bernama William Prynne menulis Histrimastix : The Player's Scourge, dengan fakta jika teater ialah ciptaan iblis. William begitu geram dengan pemakaian kertas bikin berkualitas yang terbuang sia-sia untuk menulis drama dibanding untuk menulis karya religius. Dia berasumsi jika semestinya pemerintah memakai kertas yang berkualitas untuk menerbitkan buku-buku memiliki nuansa religius supaya penduduk tidak jadi bebal serta makin meneguhkan iman keyakinan mereka. Aktor serta dramawan yang bermain di teater saat itu ialah pelacur, pemabuk serta tidak berTuhan yang pasti jadi satu contoh yang negatif buat masyarakat, hingga sering kelompok-kelompok memandang teater adalah tindakan beribadah pada iblis. Teman dekat anehdidunia.com saat itu ikut, istri Raja Charles I, Ratu Henrietta Maria yang tengah tampil dalam pertunjukkan topeng pastoral terasa dilecehkan oleh tulisan William Prynne. William pada akhirnya dijatuhi hukuman oleh penerbit saat itu untuk membayar denda pada tulisannya itu, dia ikut dikeluarkan serta kehilangan telinganya menjadi hukuman atas perbuatannya itu.

Pada tahun 1910, Pastor Isaac M. Haldeman memposting satu iklan di The New York Times yang mengaku hal sama dengan William Prynne. Ia berkata jika tiap-tiap orang yang menari di atas panggung serta bermain kartu adalah perihal duniawi serta membahayakan yang datang dari iblis untuk kuasai tiap-tiap manusia yang hidup di muka Bumi. Karenanya ada teater, akan ada dampak jelek yang akan muncul pada bagian kehidupan manusia seperti ketidaktertiban, takhyul serta pelanggaran hukum yang makin bertambah. Diluar itu, dia ikut terasa cemas pada dampak seorang yang atheis sebagai tokoh dalam penduduk.